Kethek Ogleng merupakan kesenian tradisional khas Kecamatan Nawangan.
Kethek dalam bahasa Indonesia berarti kera, sedangkan Ogleng diambil
dari bunyi gamelan yang bersuara “gleng gleng”. Kesenian tradisional
Kethek Ogleng merupakan seni tari tradisional yang berlatar belakang
sejarah. Tari tersebut merupakan karya seorang petani bernama Sutiman
yang baru berusia 18 tahun. Tarian tersebut diciptakan pada tahun 1963.
Dalam perkembangannya, tari Kethek Ogleng menggunakan latar belakang
cerita Panji yakni tentang kerajaan Jenggala dan kerajaan Kediri di Jawa
yang dituangkan dalam bentuk tarian yang energik.
Esensi dari tarian Kethek Ogleng ini meliputi dua hal, yakni vertikal
dan horisontal. Esensi secara vertikal melambangkan hubungan manusia
dengan Tuhan. Sedangkan esensi horisontal melambangkan hubungan antar
manusia dalam masyarakat yang memperlihatkan kebersamaan,
kesetiakawanan, dan gotong royong.
0 komentar:
Posting Komentar